Kamis, 03 Januari 2013

LATIHAN SIM 10.01.045



kamis 3 januari 2013

Dishub Manokwari
Alamat : jln perkantoran sanggeng manokwari


Dinas Perhubungan kota Manokwari

Manokwari di bedakan dalam 3 moda transportasi diantaranya yaitu:

Transportasi Darat
Jarak tempuh beberapa kota tertentu di kabupaten manokwari
Kota
Amberken
Manokwari
Oransbari
Ransiki
Sidey

(01)
(02)
(03)
(04)
(05)
(06)

Amberken
-
70
115
117
25

Manokwari
70
-
45
47
45

Oransbari
115
45
-
2
92

Ransiki
117
47
2
-
94

Sidey
25
45
92
94
-


Transportasi Laut
Pelabuhan Manokwari berada di Jalan Banjarmasin beroperasi selama 24 jam dalam satu hari.

Transportasi Udara
Kota Manokwari memiliki sebuah bandar udara yang disebut dengan Bandar Udara Rendani yang beroperasi mulai pukul 06.00 WIT s/d pukul 17.00 WIB, panjang landasan utama sekitar 2000 m dengan jenis pesawat terbesar adalah Boeing 737 seri 300. Maskapai penerbangan yang beroperasi seperti Express Air, Batavia Air, Sriwijaya Air, Lion Air, Susi Air, Travira Air, dll. Jarak antara Bandar Udara Rendani ke pusat kota Manokwari sekitar 5 km jarak tempuh.



Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perhubungan dan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Gubernur.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, Dinas Perhubungan mempunyai fungsi :
a.   perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan;
b.   pelayanan umum lintas kabupaten/kota di bidang perhubungan;
c.   pembinaan teknis di bidang perhubungan;
d.   pengelolaan UPTD.

Susunan Organisasi


       (1)   Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, terdiri atas :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat , terdiri atas :
1.      Sub Bagian Umum;
2.      Sub Bagian Keuangan;
3.      Sub Bagian Kepegawaian;
4.      Sub Bagian Program.

c. Bidang Bina Perhubungan Darat, terdiri atas :
1.Seksi Angkutan Darat;
2.Seksi Prasarana;
3.Seksi Keselamatan dan Teknis Sarana.
d. Bidang Bina Perhubungan Laut, terdiri atas :
1.      Seksi Angkutan Laut;
2.      Seksi Kepelabuhanan;
3.      Seksi Keselamatan Pelayaran.
e. Bidang Bina Perhubungan Udara, terdiri atas :
1.      Seksi Angkutan Udara;
2.      Seksi Kebandarudaraan;
3.      Seksi Keselamatan Penerbangan.
f. Bidang  Perencanaan dan Program,  terdiri atas :
1.      Seksi Penyiapan Program dan Penetapan Tarif;
2.      Seksi Data dan Informasi Asset;
3.      Seksi Monitoring dan Evaluasi.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
h. Kelompok Jabatan Fungsional.


 




TARIF RETRIBUSI ANGKUTAN UMUM DI KOTA MANOKWARI

Angkutan Umum (Lembaran Daerah Kabupaten Manokwari Tahun 2003 Nomor 29), dalam
Pasal 7 ayat (2) tentang Besarnya Tarif Retribusi Angkutan Umum diubah dan ditetapkan sebagai berikut :

Jenis Tempat Parkir dan Jenis Kendaraan /Bermotor

Tarif Pelataran / Lingkungan

- Sedan, Jeep, Mini Bus Pick up dan sejenis      : Rp. 2.000,-/ sekali parkir
- Bus, Truk                                                       : Rp. 3.000,-/ sekali parkir
- Angkutan Khusus                                           : Rp. 3.000,-/ sekali parkir
- Sepeda Motor                                                : Rp. 1.000,-/ sekali parkir

Taman

- Sedan, Jeep, Mini Bus Pickup dan sejenis       : Rp. 2.000,-/ 2 jam
- Bus, Truk                                                       : Rp. 3.000,-/ 2 jam
- Angkutan Khusus                                           : Rp. 3.000,-/ 2 jam
- Sepeda Motor                                                : Rp. 1.000,-/ 2 jam


Gedung

- Sedan, Jeep, Mini Bus Pickup dan sejenis      : Rp. 3.000,-/ 2 jam
- Bus, Truk                                                       : Rp. 5.000,-/ 2 jam
- Angkutan Khusus                                           : Rp. 5.000,-/ 2 jam
- Sepeda Motor                                                : Rp. 2.000,-/ 2 jam

 

BUS PELAJAR MANOKWARI: DENGAN UCAPAN TERIMA KASIH PUN KAMI SUDAH SENANG

 

 09/02/2012.

Matahari baru saja keluar dari bukit saat kami keluar dari penginapan di Mansinam Resort, Manokwari. Sebuah resort yang indah yang lokasinya hanya beberapa kilometer dengan Pulau Mansinam, pulau bersejarah yang terletak di teluk doreri, sebelah selatan kota Manokwari.

Dengan menggunakan mobil sewaan dari hotel, kami berangkat menuju pelabuhan Manokwari, untuk menyaksikan penyerahan sekaligus pengoperasian secara resmi KMP  Napan Wanami dan KM Sabuk Nusantara 32 dan bus umum oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan.

Saat kendaraan yang kami tumpang melaju dengan kecepatan sedang, perhatian kami tiba-tiba tertuju pada sebuah bus sedang bertulisan Departemen Perhubungan, yang saat itu baru selesai menurunkan sekitar 30 orang penumpang.

Bus tersebut berhenti pas di dermaga penyebrangan ke Pulau Mansinam, pulau yang paling bersejarah bagi umat kristiani di Papua. Karena pada  157 tahun yang lalu, tepatnya 5 Februari 1855, dua orang misionaris dari Jerman, C.W. Ottow dan Johann Gottlob Geissler menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Papua dan menyebarkan agama Kristiani.

Ternyata bus itu merupakan satu-satunya bus pelajar yang beroperasi di kota Manokwari. Bus itu diberikan oleh pemerintah pusat melalui  Kementrian Perhubungan sebagai kompensasi dari pengurangan BBM tahun 2002.
‘’Sebenarnya kami mendapatkan tiga buah, tapi yang bisa beroperasi tinggal satu. Satu bus dalam kondisi tidak dapat dipakai karena rusak berat dan satunya sedang akan diperbaiki karena bagian lantainya sudah berlubang dan bodinya juga berkarat,’’ kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Manokwari B Bonevtar kepada tim dephub.go.id.

Keterbatasan dana menjadi alasan mengapa Dishub Kabupaten Manokwari tidak bisa memperbaiki bus yang rusak total. “Jangankan untuk membeli yang baru, untuk memperbaiki yang rusak saja kami tidak memiliki dana yang cukup. Kami sudah merencanakan  mengajukan permohonan untuk mendapatkan bus yang baru kepada Pemprop Papua Barat untuk diteruskan ke pemerintah pusat,’’ tambah Bonevtar.

Stevly, sopir yang sehari-harinya bertugas mengemudikan bus tersebut menjelaskan, bus pelajar ini mulai keluar dari kantor Dishub Kabupaten Manokwari pulul 05.30 wib. Selanjutnya melayani anak-anak sekolah mulai SD hingga SMA. Arahnya ke Bakaro (Barat) hingga ke Abasi (Timur), Arowi 1, Arowi 2 hingga pasir putih. Kegiatan ini berlangsung hingga pukul 08.00 wib selanjutnya bus kembali ke Dishub Manokwari.

Bus baru akan kembali keluar dari Kantor Dishub Manokwari sekitar pukul 11.30 untuk kembali menjemput anak-anak dari sekolahnya untuk diantarkan ke rumahnya masing-masing. Kegiatan ini berlangsung hingga pukul 15.00 wib, karena kadang setelah sekolah masih ada kegiatan ekstra sekolah lainnya. Para pelajar ini tidak menurunkan di terminal, melainkan diantar hingga ke depan rumah atau setidaknya di gang-gang masuk ke arah rumahnya.

Pada pagi hari saat mengantar ke sekolah maupun siang pada saat pulang sekolah, bus pasti penuh, bahkan lebih banyak yang berdiri dibandingkan dengan yang duduk. Bus dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 24 seat itu kalau pagi hari sekali angkut bisa 50 orang. “Kalau pagi sSudah seperti bus PPD 46, jurusan Grogol-Uki, sangat penuh,” seloroh Stevly yang sempat tinggal di Jakarta.

Tarif bus pelajar yang resmi dikeluarkan oleh Dishub Manokwari sebesar Rp 2000/pelajar. Namun kadang Stevly atau kondekturnya hanya menerima Rp 1000 atau bahkan tidak sedikit yang mengucapkan terima kasih saja. ‘’Dibayar Rp 1000 kami terima. Mereka hanya mengucapkan terima kasih pun tidak apa-apa, kami sudah senang. Karena tujuan kami memang memberikan pelayanan kepada pelajar,’’ jelasnya.

Kalau naik ojek, tarifnya sekitar Rp 10.000 untuk sekali antar. Sedangkan kalau naik kendaraan umum, tarifnya antara Rp 3000-4000/orang. Kadang banyak kendaraan umum yang tidak mau mengangkut anak-anak pelajar karena ongkos yang dibayarkan kadang hanya Rp 1.000 hingga Rp 2000 saja.

Karena rendahnya ongkos yang dibayarkan oleh para pelajar ini, maka Dishub Manokwari setiap bulannya memberikan subsidi sekitar Rp 14 juta, yang digunakan untuk membeli bahan bakar, ganti oli, perawatan dan biaya operasional lainnya termasuk untuk sopir.

Untuk menekan biaya subsidi, Bonevtar menjelaskan, terkadang mereka menyewakan bus pelajar ini kepada organisasi-organisasi ke masyarakatan seperti kepada gereja atau saat-saat musim liburan seperti Minggu kemarin, dimana banyak masyarakat yang datang ke Manokwari untuk menghadiri ulang tahun 157 kedatangan injil di tanah Papua.

Jika melihat kondisinya, memang cukup mengenaskan. Satu-satunya bus pelajar di kota itu harus bertarung dengan waktu untuk tetap dapat mengabdi dengan tujuan untuk membuat masyarakat di Manokwari tetap bisa berangkat maupun pulang dari sekolah dengan tepat waktu.